Bareksa Barometer Kembali Ramai Reksadana Pendatang Baru, Ada yang Cuan hingga 39,39%

Abdul Malik • 01 Dec 2023
cover

Ilustrasi investor sedang memilih produk reksadana unggulan di Bareksa Barometer dengan kinerja dan skor terbaik. (Shutterstock)

Tercatat ada 6 pendatang baru di jajaran top 5 reksadana unggulan Bareksa Barometer yang merata di setiap jenis reksadana

Bareksa.com - Bareksa Barometer jelang pekan I Desember 2023 ini kembali ramai pendatang baru. Tercatat ada 6 pendatang baru di jajaran top 5 reksadana unggulan Bareksa Barometer yang merata di setiap jenis reksadana. Masuknya reksadana-reksadana pendatang baru itu seiring dinamika pasar dan perubahan skor Barometer Point. 

Enam reksadana tersebut yakni BNP Paribas Pesona, Danareksa MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A, Allianz SRI KEHATI Index Fund, Capital Fixed Income Fund, Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia dan Schroder Syariah Balanced Fund. 

BNP Paribas Pesona langsung berada di posisi 3 dalam daftar top 5 reksadana saham unggulan Bareksa Barometer dengan Barometer Point 4,5 dan imbal hasil 11,98% dalam 3 tahun terakhir. Kemudian Danareksa MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A berada di peringkat 4 dalam top 5 reksadana indeks unggulan dengan Barometer Point 3. 

Investasi Reksadana di Sini

Selanjutnya Allianz SRI KEHATI Index Fund di posisi 5 dalam daftar reksadana indeks unggulan dengan skor Barometer Point 3 dan imbalannya 22,56% dalam 3 tahun terakhir. Capital Fixed Income Fund jadi pendatang baru langsung mengisisi posisi 2 dalam daftar top 5 reksadana pendapatan tetap unggulan dengan Barometer Point 4 dan imbal hasilnya 7,2% setahun. 

Kemudian Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia pendatang baru mengisi posisi 5 daftar reksadana pasar uang unggulan Bareksa Barometer dengan Barometer Point 3,5 dan imbalannya 4,47% setahun. Terakhir Schroder Syariah Balanced Fund mengisi posisi 3 reksadana campuran unggulan dengan Barometer Point 4 dan imbalahnnya 7,97% dalam 3 tahun terakhir. 

Posisi pertama dalam daftar reksadana saham unggulan diisi oleh Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A dengan Barometer Point 4,5 dan imbalannya 12,63% dalam 3 tahun. Kemudian daftar reksadana indeks unggulan dipimpin oleh BNP Paribas IDX Growth30 dengan Barometer Point. Serta Mandiri Investa Dana Syariah di peringkat teratas reksadana pendapatan tetap unggulan dengan Barometer Point 4. 

Barometer Point tertinggi pekan ini yakni dengan skor 5 diraih oleh Capital Money Market Fund dan TRAM Alpha, masing-masing memimpin di daftar reksadana pasar uang unggulan dan reksadana campuran unggulan. Capital Money Market Fund mencatatkan imbalan 5,31% setahun dan TRAM Alpha cuan 21,72% dalam 3 tahun. Adapun cuan menarik dicatatkan Trimegah Balanced Absolute Strategy Kelas A yang berada di posisi 4 reksadana campuran unggulan dengan Barometer Point 4 dan imbal hasilnya mencapai 39,39% dalam 3 tahun terakhir. 

Investasi Reksadana di Sini

Daftar reksadana unggulan Bareksa Barometer per jenis sebagaimna berikut:

Top 5 Reksadana Saham Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Saham

Manajer Investasi

AUM Oktober 2023

Barometer Point

Imbal Hasil 3 Tahun

Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A

Syailendra Capital

Rp312,69 miliar

4,5

12,63%

TRIM Kapital Plus

Trimegah Asset Management

Rp270,96 miliar

4,5

39,27%

BNP Paribas Pesona

BNP Paribas Asset Management

Rp685,17 miliar 

4,5

11,98%

Batavia Dana Saham Optimal

Batavia Prosperindo Aset Manajemen

Rp521,26 miliar

4,5

21,79%

BNP Paribas Ekuitas

BNP Paribas Asset Management

Rp1,08 triliun

4,5

13,99%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 30/11/2023

Investasi Trim Kapital Plus di Sini

Investasi BNP Paribas Pesona di Sini

Investasi BNP Paribas Ekuitas di Sini

Top 5 Reksadana Indeks Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Indeks

Manajer Investasi

AUM Oktober 2023

Barometer Point

Imbal Hasil 3 Tahun

BNP Paribas IDX Growth30

BNP Paribas Asset Management

Rp168,46 miliar

3,5

-

Avrist Indeks LQ45

Avrist Asset Management

Rp555,08 miliar

3

11,65%

BNP Paribas Sri Kehati

BNP Paribas Asset Management

Rp3,37 triliun

3

24,21%

Danareksa MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A

BRI Manajemen Investasi

Rp447,17 miliar

3

-

Allianz SRI KEHATI Index Fund

Allianz Global Investors Asset Management Indonesia

Rp247,16 miliar

3

22,46%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 30/11/2023

Investasi Syailendra MSCI Indonesia Value di Sini

Investasi Avrist Indeks LQ45 di Sini

Investasi Allianz Sri Kehati di Sini

Investasi BNP Paribas Sri Kehati di Sini

Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Pendapatan Tetap

Manajer Investasi

AUM Oktober 2023

Barometer Point

Imbal Hasil 1 Tahun

Mandiri Investa Dana Syariah

Mandiri Manajemen Investasi

Rp109,63 miliar

4

3,78%

Capital Fixed Income Fund

Capital Asset Management

Rp360,19 miliar

4

7,2%

Bahana Mes Syariah Fund Kelas G

Bahana TCW Investment Management

Rp599,53 miliar

4

5,33%

Majoris Sukuk Negara Indonesia

Majoris Asset Management

Rp280,02 miliar

4

5,72%

Trimegah Dana Tetap Syariah

Trimegah Asset Management

Rp114,43 miliar

4

5,61%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 30/11/2023

Investasi Capital Fixed Income di Sini

Investasi Trimegah Dana Tetap Syariah di Sini

Top 5 Reksadana Pasar Uang Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Pasar Uang

Manajer Investasi

AUM Oktober 2023

Barometer Point

Imbal Hasil 1 Tahun

Capital Money Market Fund

Capital Asset Management

Rp607,81 miliar

5

5,31%

Mega Dana Kas

Mega Asset Management

Rp373,33 miliar

4,5

4,82%

Shinhan Money Market Fund

Shinhan Asset Management Indonesia

Rp427,01 miliar

4,5

4,88%

Setiabudi Dana Pasar Uang

Setiabudi Investment Management

Rp753,78 miliar

4

4,63%

Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia

Majoris Asset Management

Rp372,7 miliar

3,5

4,47%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 30/11/2023

Investasi Capital Money Market di Sini

Investasi Shinhan Money Market Fund di Sini

Investasi Majoris Pasar Uang Syariah di Sini

Top 5 Reksadana Campuran Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Campuran

Manajer Investasi

AUM Oktober 2023

Barometer Point

Imbal Hasil 3 Tahun

TRAM Alpha

Trimegah Asset Management

Rp108,21 miliar

5

21,72%

Manulife Dana Campuran II

Manulife Aset Manajemen Indonesia

Rp128,86 miliar

4

9,07%

Schroder Syariah Balanced Fund

Schroder Investment Management Indonesia

Rp90,66 miliar

4

7,97%

Trimegah Balanced Absolute Strategy Kelas A

Trimegah Asset Management

Rp284,7 miliar

4

39,39%

Schroder Dana Terpadu II

Schroder Investment Management Indonesia

Rp885,62 miliar

3,5

16,71%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 30/11/2023

Investasi Schroder Syariah Balanced di Sini

Investasi Schroder Dana Terpadu II di Sini

Apa yang Baru dari Bareksa Barometer?

Bareksa Barometer yang biasa dijadikan acuan oleh investor dalam berinvestasi reksadana jadi makin paten, seiring pembaruan metodologinya. Dengan inovasi ini, investor jadi punya panduan lebih mantap guna mencapai target investasinya dalam meraih cuan. Menurut Tim Analis Bareksa, inovasi terbaru Bareksa Barometer ialah dari sisi penilaian kinerja reksadana berdasarkan jangka waktunya.

Jika sebelumnya jangka waktu yang dinilai hanya 4 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun dengan bobot masing-masing 25%, kini ditambah menjadi 5 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun dengan bobot penilaian masing-masing 20%. Metode baru ini semakin meningkatkan kualitas penilaian Bareksa Barometer. Karena itu penilaian atas kinerja suatu produk reksadana jadi semakin maksimal dan handal.

Bobot Periode Kinerja Reksadana oleh Bareksa Barometer

Periode

1 tahun

9 bulan

6 bulan

3 bulan

1 bulan

Bobot

20%

20%

20%

20%

20%

Sumber : Tim Analis Bareksa​

Beli Reksadana di Sini

Selain itu, dari sisi benchmark atau acuan atas kinerja produk reksadana, Bareksa Barometer kini hanya mengacu pada kinerja 8 Indeks Reksadana Bareksa. Sebelumnya, penilaian juga menyertakan indeks LQ45 untuk reksadana konvensional dan Jakarta Islamic Index (JII) untuk reksadana syariah.

Ini karena Bareksa Fund Index mengukur kinerja rata-rata seluruh produk reksadana yang ada di Indonesia dari per jenis reksadana, yakni reksadana saham, campuran, pendapatan tetap dan pasar uang.

Kini penilaian kinerja suatu produk reksadana saham konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Saham Bareksa dan reksadana saham syariah akan dibandingkan dengan Indeks Reksadana Saham Syariah Bareksa.

Demikian juga penilaian kinerja produk reksadana pendapatan tetap konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa dan reksadana pendapatan tetap syariah mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Bareksa.

Beli Reksadana di Sini

Sebelumnya, inovasi juga telah dilakukan Bareksa Barometer. Yakni Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Bareksa Barometer dari sisi momentum pergerakan pasar. Model ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal.

Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang.

Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Bareksa Barometer guna menangkap peluang tersebut.

Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Bareksa Barometer.

Beli Reksadana di Sini

(Reynaldi Gumay/Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.